Sabtu, 23 Juni 2012

ALAM – ALAM KEHIDUPAN
Menurut pandangan agama Buddha, bumi kita ini hanya merupakan salah satu titik kecil saja di alam semesta, dan bumi bukan merupakan satu satunya tempat kehidupan makhluk. Juga bukan hanya manusia dan binatang yang merupakan makhluk yang hidup di bumi ini. Jumlah bumi di alam semesta ini banyak sekali dan begitu pula dengan makhluk hidup. Kelahiran dapat terjadi di alam yang lain, Ada 31 alam kehidupan yang dapat menjadi tempat kelahiran kembali makhluk berdasarkan pada karma baik atau buruk dari makhluk yang bersangkutan.
Ada empat alam tak menyenangkan ( dugati ) yaitu :
1. Niraya ( Ni + Aya : tanpa kebahagiaan )
yaitu alam menyedihkan tempat makhluk makhluk menerima dan mengalami hasil dari perbuatan karma buruk. Niraya terkenal juga sebagai neraka, tetapi bukan merupakan neraka yang kekal bagi makhluk. Setelah kekuatan karma buruknya melemah maka makhluk itu dapat terlahir kembali di alam yang lebih baik atau menyenangkan sebagai akibat dari karma baik mereka yang lampau.
2. Tiracchana yoni
yaitu alam binatan, makhluk yang terlahir menjadi binatang karena adanya karma buruk. Binatang dapat terlahir kembali di alam manusia sebagai manusia karena hasil dari karma baiknya yang lampau maupun sekarang. Walaupun hidup sebagai binatang, namun ada binatang binatang tertentu ( anjing, kucing dan lain lain ) yang hidup lebih baik daripada manusia. Kehidupan yang baik dari binatang binatang tersebut karena hasil dari karma baiknya yang lampau.
3. Peta
yaitu makhluk yang tak merasakan kesenangan. Makhluk makhluk di alam peta ini adalah setan atau hantu. Peta merupakan makhluk – makhluk yang berbentuk tak sempurna masing – masing dalam keadaan mereka yang berbeda beda bentuk. Dalam Anguttara Nikaya disebutkan bahwa ada tukang jagal yang terlahir menjadi peta.
Ada empat macam peta yaitu :
1. Vantasika yaitu peta yang hidup dari muntah
2. Khuppipasika yaitu peta yang selalu lapar dan haus
3. Nijjhamatanhika yaitu peta yang selalu haus
4. Paradattupajivika yaitu peta yang hidup berdasarkan dana dari orang lain
Paradattupajivika Peta yang disebutkan dalam Tirokudda Sutta adalah peta yang bila mendapat pembagian atau kiriman jasa dari keluarganya maka ia akan dapat terlahir kembali di alam yang lebih baik atau menyenangkan.
4. Asura
yaitu alam tempat setan asura. Asura secara harfiah berarti makhluk yang tak bersinar, Asura
Merupakan merupakan makhluk yang tak bahagia seperti Peta.
Tujuh alam menyenangkan ( sugati ) yaitu :
1. Manussa
yaitu alam manusia, alam manusia merupakan alam campuran antara menyenangkan dan
menyedihkan. Para Bodhisattva memilih alam manusia sebagai alam yang tepat untuk melayani dunia dan untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha, Para Buddha selalu lahir sebagai manusia.
2. Catummaharajika merupakan alam terindah dari alam surga
Alam ini merupakan alam kehidupan dari para dewa pelindung di empat penjuru bersama para pengikut mereka. Dewa pohon, Dewa bumi, Dewa angkasa dan lain lain termasuk dalam alam dewa ini.
3. Tavatimsa yaitu alam surga dari tiga puluh tiga dewa yang merupakan alam dari raja dewa sakka. Dalam alam surga ini Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma kepada Para Dewa selama tiga bulan.
4. Yama
yaitu alam surga para Dewa Yama.
5. Tursita
yaitu alam surga menyenangkan
Biasanya Para Bodhisattva yang hampir sempurna paramita mereka hidup di alam surga ini. Alam surga ini merupakan alam terakhir bagi Bodhisattva sebelum terlahir di alam manusia sebagai manusia dan menjadi Samma Sambuddha.
Ratu Maya Devi, setelah tujuh hari melahirkan Pangeran siddartha, meninggal dunia dan terlahir di alam ini. Dari alam ini beliau ke alam surga Tavatimsa untuk mendengar Abhidhamma yang diajarkan Sang Buddha.
6. Nimmanati
yaitu alam surga dari Para Dewa yang menikmati kesenangan istana – istana yang diciptakan.
7. Paranommitavasavatti
yaitu alam surga dari Para Dewa yang menikmati ciptaan – ciptaan Para Dewa lain. Kehidupan Para Dewa di alam ini bagaikan orang yang selalu diundang ke pesta yang besar, meriah dan mewah.
Enam alam yaitu Alam Catummaharajika, Tavatimsa, Yama, Tursita, Nimmanarati dan Paranimmitavasavatti merupakan alam surga dari Para Dewa yang tubuh fisik mereka adalah lebih halus dan lebih bersih dari tubuh manusia. Tubuh Para Dewa tak dapat dilihat oleh mata fisik manusia biasa. Makhluk di alam alam surga ini pada suatu saat akan meninggal atau lenyap dari alamnya masing masing. Walaupun kehidupan Para Dewa di alam surga lebih menyenangkan atau melebihi kehidupan manusia, namun kesucian dan kebijaksanaannya belum tentu melampaui kesucian dan kebijaksanaan manusia.
Makhluk – makhluk yang terlahir di alam ini berdasarkan karma baik mereka seperti melaksanakan dana, sila dan perbuatan karma baik lain. Tapi bila karma baik mereka telah habis dan tak sempat mengembangkan batin dengan belajar dan melaksanakan dhamma maka Para Dewa akan menemui ajal dan terlahir kembali di alam Dewa yang lebih rendah atau di alam manusia.
Empat alam tak menyenangkan ( dugati ) dan tujuh alam menyenangkan ( sugati ) di klasifikasikan sebagai alam nafsu ( kamaloka ) karena dalam sebelas alam ini, nafsu keinginan sangat kuat.
Lebih tinggi dari alam nafsu ( kamaloka ) adalah alam – alam Brahma atau rupa loka ( alam bentuk ) dimana makhluk makhluk menikmati kesenangan jhana yang dihasilkan oleh meditasi. Makhluk makhluk di alam alam ini tak memiliki nafsu inderiya dan mereka pun tak memiliki kelamin.
Rupaloka terdiri dari 16 alam dibagi sesuai dengan tingkat jhana yang dicapai yaitu :
Alam jhana pertama
1. Brahma Parisajja – Alam Pengikut Brahma
2. Brahma Purohita – Alam Para Menteri Brahma
3. Maha Brahma – Alam Maha Brahma
Alam alam ini dicapai oleh seseorang apabila ia meninggal pada saat berada dalam meditasi dan
Mencapai jhana I. Jika jhana I kuat sekali maka ia terlahir di alam Maha Brahma apabila sedang
Akan terlahir di alam Brahma Purohita dan seterusnya. Dari ketiga alam jhana I ini, Maha Brahma
Melebihi kedua alam lain dalam hal kebahagiaan, keindahan dan batas manusia.
Alam jhana kedua
4. Parittabha – Alam Brahma Cahaya Kecil
5. Appamanbha – Alam Brahma Cahaya Tanpa Batas
6. Abhassara – Alam Brahma Gemerlapan
Alam jhana ketiga
7. Parittasubha – Alam Brahma Aura Kecil
8. Appamanasubha – Alam Brahma Aura Tanpa batas
9. Subhakinha – Alam Brahma Aura Tetap
Alam jhana keempat
10. vehapphala – Alam Brahma Pahala Besar
11. Asannasatta – Alam Brahma Tanpa Pikiran
Dikatakan bahwa bila pada makhluk Asannasatta muncul pikiran maka Ia lenyap dari alam ini dan terlahir di alam lain.
Lima alam berikut disebut alam Suddhavasa atau alam kediaman suci yaitu :
12. Aviha
13. Atappa
14. Sudassa
15. Sudassi
16. Akanittha
Makhluk yang dapat terlahir di lima alam suddhavassa ini hanya para Anagami, yaitu Para Anagami yang tak melaksanakan meditasi atau yang tak meninggal pada saat berada dalam jhana I, II, III atau IV. Jika Anagami berada dalam jhana maka ia akan terlahirdi alam sesuai dengan jhana yang dicapainya. Orang biasa, sotapana maupun sakadagami yang telah mencapai jhana keempat tidak dapat terlahir kembali di salah satu alam Suddhavassa ini, kecuali di alam Vehapphala atau Asannasatta. Anagami yang mencapai jhana IV dan meninggal pada saat berada dalam jhana ke IV akan terlahir kembali di alam Vehapphala atau alam Asannasatta.
Disamping alam betuk ( Rupaloka) ada alam tanpa bentuk ( Arupaloka). Alam Arupa adalah alam tanpa jasmani, dalam Arupaloka tidak ada kelamin. Alam ini dicapai setelah seseorang sukses dengan Rupa jhana. Arupaloka terdiri dari empat alam yaitu :
17. Akasanancayatana – Alam Ruang Tanpa Batas
18. Vinnanancayatana – Alam Kesadaran Tanpa Batas
19. Akincanacayatana – Alam Kekosongan
20. N’eva Sanna na sanayatana – Alam Bukan Ide maupun Bukan Tidak Ide
Makhluk – makhluk yang belum melenyapkan semua kekotoran batinnya akan terlahir kembali di salah satu dari 31 alam berdasarkan pada perbuatannya. Bagi Para Arahat atau Buddha yang telah melenyapkan semua kekotoran batin, bila mereka meninggal dunia tidak akan terlahir kembali di salah satu dari 31 alam. Ketika Para Arahat dan Para Buddha meninggal, mereka Parinibbana atau mencapai nirvana secara total.